Cara Merunduk Tanaman
Cara merundukkan cabang adalah dengan pembungkusan atau pelengkungan cabang
tersebut lalu sebagian cabang yang dirundukkan itu dibenamkan kedalam tanah.
Sedangkan ujung-ujung cabang dibiarkan muncul diatas permukaan tanah. Pada
bagian cabang yang dibenamkan harus ada tunasnya, sebab pada tunas ini umumnya
mempunyai kandungan auxsin (zat tumbuh) yang tinggi sehingga dapat mempercepat
pertumbuhan.
Untuk membantu
pertumbuhan akar dan kuncup dapat mempergunakan ZPT misalnya : Atonik, darmasri
5 EC dan Florita atau Rotone F dengan dosis sesuai dengan yang tertera pada
label.
Tingkat
keberhasilannya cukup besar (90 %) sebab cabang yang dirundukkan tetap
berhubungan dengan dinduknya sehingga persediaan makan bagi cabang-cabang itu
terus terpenuhi sampai ia berakar dan bertunas.
Beberapa contoh
tanaman yang dirundukkan adalah : Apel, melati, mawar dan murbei.
Perbanyakan tanaman
dengan merundukkan dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni sebagai berikut :
A. Merunduk Seluruh
Cabang Ujung (Tip layerage)
Seluruh ujung cabang dirundukkan kedalam tanah dengan kedalaman 2,5 – 5 cm.
Tunas baru akar-akarnya akan dibentuk disekitar ujung cabang dalam waktu 2 – 3
bulan. Contoh tanaman yang banyak dapat dilakukan dengan cara ini adalah :
Murbei.
Gambar 1 : Merunduk
seluruh ujung batang.
B. Merunduk Cabang
(Simple layerage atau Common layerage)
Prinsip kerjanya adalah dengan melengkungkan cabang, lalu bagian bawah
ujung cabang ditimbun dengan media, sedangkan pucuk cabang beserta beberapa
lembar daun dibiarkn muncul diatas tanah. Kedalaman tanah sekitar 15 – 25 cm.
Bagian cabang yang tertutup tanah sebaiknya dilukai dengan pisau untuk
merangsang titik tumbuh akar. Tanaman yang dapat dikembang biakan dengan cara
ini misalnya Mawar dan Apel.
C. Merunduk Dengan Sistem
Tidur (Trench / Continous Layerage)
Mula-mula bagian cabang yang cukup panjang di rundukkan lalu direbahkan
kedalam tanah dengan posisi tidur, setelah itu ditimbun dengan tanah pada
kedalaman 5 – 15 cm. pucuk cabang dengan beberapa daunnya dibiarkan diatas
tanah, dengan cara ini akan dapat dihasilkan banyak bibit. Cara ini sering
digunakan untuk memperbanyak tanaman apel, azalea, dan mawar.
Gambar 3 : Merunduk
dengan sistim tidur
D. Merunduk Dengan Sistim
Gelombang (Serpentive/Compound Layerage)
Prinsip kerjanya hampir sama dengan sistim tidur, hanya perbedaannya tidak
seluruh cabang yang direndahkan ditimbun tanah. Bagian cabang yang tidak
ditimbun akan tumbuh tunas-tunas, sedangkan yang tertimbun tanah akan tumbuh
akar. Contoh tanaman yang dapat dirundukkan dengan sistim ini adalah anggur, tanaman
hias jenis clematis, ficus, dan lain-lain.
Gambar 4 : Merunduk
dengan sistim gelombang.
E. Merunduk Kombinasi
Dengan Cangkok (Cangkok Runduk)
Prinsip kerjanya sebenarnya sama saja dengan pekerjaan mencangkok biasa
seperti yang telah dijelaskan pada bab lain perbedaan hanya pada bagian batang
yang telah disayat kulitnya direbahkan kedalam tanah. Cara seperti ini dapat
diterapkan pada hampir semua tanaman buah-buahan seperti Mangga, rambutan,
durian, jambu dan lain-lain. Asal memiliki cabang-cabang yang dekat dengan
permukaan tanah dan tidak mudah patah.
Khusus untuk tanaman
Mangga, karena cabangnya mudah patah, maka perlu membuat gundukan tanah dibawah
cabang yang telah disayat.
Bagian ujung cabang
diikat dengan kawat atau tali agar cabang tidak naik keatas. Hal yang perlu
mendapat perhatian dalam pelaksanaan merunduk adalah media tanah yang dipakai
untuk menimbun rundukan. Media tanah harus merupakan campuran tanah yang subur
terdiri dari kompos, pupuk kandang dan top soail (lapisan tanah atas) baik juga
ditambahkan dengan pupuk tambahan seperti urea, TSP, dan KCL atau pupuk lengkap
NPK + Zat Perangsang tumbuh dan cara pemakaian seperti tertera pada label.
Pekerjaan terakhir adalah memotong cabang-cabang hasil merunduk bila
tunas-tunas baru telah tumbuh subur dan perakarannya cukup banyak, biasanya
setelah 2 – 3 bulan hasil rundukan dapat diambil dengan pisau atau gergaji,
tetapi sebaiknya menggunakan gergaji saja, sebab jika menggunakan pisau dapat
menimbulkan goncangan yang terlalu keras sehingga dapat memutuskan akar.
Setelah cabang dipotong bibit tanaman ditanam dalam wadah yang berisi media
tanam. Wadah yang dipakai dapat berupa polybag, tas kresek, keranjang bambu,
pot dari tanah liat dan lain-lain.
Setelah umur 2 – 3
bulan sejak dipindahkan kedalam wadah, cangkokan dapat segera ditanam di
lapangan atau tempat penanaman lain yang telah disiapkan.